Kita menyaksikan semakin punahnya rezim Khadafy di Libya. Tentu saja kita tidak tahu berapa lama hal ini akan memakan waktu. Kita telah melihat luapan kegembiraan, perayaan jatuhnya wilayah kekuasaan rezim Khadafy.
-- William Hague
"Kita menyaksikan semakin punahnya rezim Khadafy di Libya. Tentu saja kita tidak tahu berapa lama hal ini akan memakan waktu. Kita telah melihat luapan kegembiraan, perayaan jatuhnya wilayah kekuasaan rezim Khadafy. Ada sebuah penolakan yang jelas, fundamental, dan tegas dari rakyat Libya terhadap rezim tersebut," ungkap Hague.
Menlu Inggris juga meminta Khadafy berhenti mengeluarkan pernyataan yang tidak masuk akal dan mengakui apa yang telah terjadi. Meski hingga saat ini keberadaannya tidak diketahui, Khadafy dan para pendukungnya, termasuk anak-anaknya, masih terus mengeluarkan pernyataan ancaman kepada pasukan pemberontak.
Hague menambahkan, Inggris juga mendukung keputusan Dewan Transisi Nasional (NTC) memindahkan para pejabat dan menterinya ke Tripoli sesegera mungkin. Inggris akan tetap melanjutkan peranannya di Libya selama ini. "Kami akan terus terlibat secara aktif dengan operasi NATO, yang harus tetap dilanjutkan selama masih ada kebutuhan untuk melindungi masyarakat sipil Libya," ujar Hague.
Terakhir, Hague menyampaikan, Inggris siap bekerja di PBB dan organisasi internasional lain untuk membuka jalan bagi pencairan aset Pemerintah Libya yang telah dibekukan dalam lima bulan terakhir. "Aset-aset yang secara jelas adalah milik masyarakat Libya," tutur Menlu Inggris.
0 komentar:
Posting Komentar